Elsa memasuki Kamarnya. Seperti biasa, kamar itu dingin dan menjadi lebih dingin saat Elsa memasukinya. Dia menarik nafas panjang. di tutupnya pintu dengan hati hati. dia berjalan dan membuka balkon.
"Jack ? Jack Frost !" Teriak elsa mencoba memanggil Jack.
hening. Tidak ada suara apapun selain suara angin.
Elsa menghela nafas panjang, lalu membanting pintu.
Dia menuju Aula pesta dansa. "Ratu Elsa. Dari Arendelle !" ucap sang penasihat kerajaan. Elsa berjalan dengan pelan dan anggun. "Putri Anna, Dari Arandelle !" ucap sang penasihat lagi. Dari arah berlawanan dengan Elsa, Anna, Alias saudarinya berjalan dengan kikuk.
sang penasihat meninggalkan mereka. meninggalkan Elsa dan Anna.
"Hai" Sapa Elsa.
Anna terlihat kaget, "Hai ? Hai aku ? oh, Hai" sahutnya makin merasa canggung.
"Kau terlihat Manis." Puji Elsa lagi. Anna tergagap. Oh, terima kasih, kau terlihat manisan" menyadari kata katanya terdengar aneh, Anna memperbaiki kalimatnya.
"Bukan maksudku manisan, kau tidak seperti manisan, maksudku adalah, kau lebih Manis"
Elsa nyengir sebentar. "Terima Kasih." Elsa menatap pesta yg terjadi di depannya."Jadi, beginilah namanya pesta."
"Ini lebih hangat dari ku kira" sahut Anna.
"Bau harum apa ini ?" tanya Elsa. Anna dan Elsa mencium aroma sekitarnya. lalu berseru "Coklat !" lalu tertawa bersama sama. Anna sedikit kaget. dia tak pernah menyangka kalau kakaknya sehangat ini. dia selalu mengira bahwa ELsa berwatak dingin dan kejam. karna itu kakaknya menutup diri padanya, Kan ?
"Yang Mulia," ucap si Penasihat kerajaan. "Adipati Kerajaan Weseltown". ucapnya memberkenalkan seseorang. "Weselton !" koreksi sang adipati
"Salam, Yang Mulia," ucap sang Adipati
Sang Adipati berceloteh banyak. lalu menawarkan dansa. "Aku menawarkanmu dansa pertamamu sebagai ratu" dia membungkuk. membuat rambut palsunya lepas.
Elsa dan Anna langsung cekikikan tanpa diketahui si Adipati. Elsa berdehem "Terima Kasih. Hanya saja saya tidak berdansa". Si adipati tampak tersinggung. dan elsa cepat cepat menambahkan "Tapi saudariku pandai berdansa"
Sang Adipati langsung menarik Anna ke lantai dansa. musik mengalun. sang adipati mulai menari nari. Anna menyadari betapa jeleknya kemampuan berdansa sang adipati.
"Maaf". ujar Elsa geli dari kejauhan.
Anna bingung saat si adipati melompat lompat seperti ayam. dia hanya menatapnya heran
Anna berjalan ke samping Elsa.
"Wow, kau ketakutan" ujar Elsa. Anna menatapnya "terutama karna memakai hak tinggi".
Elsa tersenyum. "Apa kau tidak apa apa ?"
Anna menatap Elsa lekat lekat."Aku tidak pernah lebih baik. Ini sangat menyenangkan. Aku ingin kita kita bisa seperti ini setiap waktu" mereka bertatapan. Elsa tersenyum "Aku juga" lalu Elsa teringat akan sesuatu. "Tapi Aku tidak bisa."
"Kenapa tidak.. Kita.."
"Aku Tidak Bisa ! " Suara Elsa meninggi.
Anna merasa lututnya lemas. Elsa barusan membuat Anna senang, dan juga mmembungkamnya. Permainan apa yg dimainkannya ?
"Permisi..." Anna pergi meninggalkan Elsa.
Elsa memejamkan matanya. Menatap sedih punggung Anna.
***
"Elsa !" panggil Anna. "Eum..Maksudku Ratu, Kita bertemu lagi, kenalkan, ini Pangeran Hans dari Southern Isles ! "
Pangeran Hans membungkuk. "Yang mulia."
"EUm...Kami" ucap Anna
"Restumu.." ujar hans lagi
Anna dan hans bertatapan lalu akhirnya saling memeluk "Pernikahan Kami !"
Elsa mengerjapkan matanya. "Pernikahan ?" Anna tersenyum lebar. "Ya !"
Elsa berkedip lagi "Maaf, saya bingung."
Anna berceloteh banyak.
"Anna !, pelan pelan, tidak ada yg akan menikah" ucap Elsa memotong ucapan Anna. Anna menatapnya bingung. "Tunggu, Apa ?"
"Bisa aku berbicara denganmu, sendiri ?" tanya Elsa. Anna mengggeleng. "Tidak, apapun yg ingin kau katakan bisa kau katakan didepan kami berdua."
Elsa mengangkat Dagunya. "Baik, kau tidak bisa menikahi seseorang yg baru kan kenal."
"Kau bisa jika itu cinta sejati."
"Anna, Apa yg kau ketahui tentang cinta sejati ?"
"Lebih banyak darimu, yg kau tahu hanyalah bagaima menutup diri pada orang orang !"
Elsa terkejut. sangat. "Kalian meminta restuku, tapi jawabanku adalah tidak. Permisi." Elsa berjalan menjauh. "Pestanya sudah berakhir, tutup gerbangnya."
"Elsa tunggu !" Anna mengejarnya dan merebut sarung tangan Elsa
"Kembalikan sarung tanganku !" ucap Elsa. suaranya meninggi.
"Elsa, Kumohon. Aku tidak bisa hidup seperti ini lagi." Anna memohon pada Elsa.
"Kalau begitu pergilah." ucap Elsa lirih.
Anna seperti tersambar petir. bahu terasa lemas. lalu dia kembali berkoar koar. "Apa yg pernah ku lakukan padamu ?!"
"Cukup, Anna..."
"Tidak, Kenapa ? kenapa kau menutup diri padaku ? kenapa kau menutup diri pada dunia ? Apa, yg sangat kau Takutkan ?!
"Aku bilang Cukup !!" Teriak Elsa seraya melemparkan es es tajam dari tangannya.
saat itulah Jack datang menembus dinding. dia berdiri di depan Elsa. ingin melindunginya dari orang orang marah dan mengira dia monster.
Elsa membuka pintu, berlari keluar. sementara Jack mengalihkan orang yg di dalam.
begitu dia membuka pintu. ribuan orang bertanya macam macam, tanpa mengungbrisnya sama sekali, dia langsung berlari menjauh. ke tebing pinggir perairan Arandelle. bingung harus apa. dia hanya berdiri disitu.
saat mendengar orang orang mulai datang dia sedikit demi sedikit mundur. tanah yg dipijaknya perlahan membeku. menjalarkan kedinginan. dia mundur lagi. dan air membeku. sesaat, dia bertanya tanya. lalu dia menginjak permukaan air yg beku itu.
Kedinginan semakin menjalar. Elsa lalu berlari melalui air yg langsung membeku saat kakinya menyentuh permukaan yg memang sudah hampir beku.
sesampainya di pulau sebelah sana, Tubuh Elsa melayang. dia mendongak. melihat Jack sedang mengangkatnya.. Elsa memeluk Jack. dan menangis di pelukannya. Jack memeganginya lebih erat. Elsa merasa nyaman. kapan terakhir kali dia memeluk jack ?
Elsa memejamkan matanya. Untuk sesaat, Elsa merasa bahagia.
***
Seminggu Sebelumnya...
Jack terbang, tidak bertujuan. Lalu akhirnya dia memutuskan untuk cuci mata di kerajaan Corona. Memikirkan elsa membuatnya semakin Sakit.
dia pergi ke hutan hutan Corona, dia memasuki salah satu goa berujung kecil. Dia keluar dan-tepesona.
karna sebuah ada menara yg sangat tinggi beratap ungu.
Apa kira kira yg ada disitu ?
Jack memutuskan untuk masuk. Dan melihat sebuah ruangan sederhana dengan lantai kayu yg dilapisi karpet sementara dindingnya dilapisi lukisan lukisan ceria berwarna cerah.
ruangan itu sangat bersih dan rapi. Jadi tidak mungkin menara itu ditinggalkan.
BUK !
Jack pingsan.
***
Dia terbangun, dan mendapati dirinya sedang diikat di kursi.
"tunggu sebentar, ini...Rambut ?"
"Siapa kau, dan apa yg kau lakukan disini ? "
Suara itu terdengar. Jack menoleh, mencari cari asal suara tersebut.
"Siapa Kau, dan apa yg kau lakukan disini ?" Seorang anak perempuan keluar perlahan dari kegelapan. sesaat Jack hanya bengong menyadari betapa panjangnya rambut gadis itu. lalu dia menyadari sesuatu.
"Tunggu dulu, dimana tingkatku ?"
"Aku menyembunyikannya, ditempat yg tidak bisa kau temukan" jawab gadis itu pongah. gadis itu menarik kursinya.
"Jadi apa yg kau mau ?" ucap jack. dengan wajah marahnya.
"Aku hanya ingin keluar dari menara ini. jadi kau akan mengantarku, dan mengembalikanku dengan selamat. lalu aku akan mengembalikan tongkatmu. bagaimana ?"
"lihat, pirang, aku.."
"Rapunzel"
"Apa?"
"Namaku Rapunzel"
"baiklah, Rapunzel, aku tidak bisa membawamu keluar tanpa tongkatku."
"Jika aku memberikanmu tongkatmu? apakah kau akan mengantarku ?"
"Yea, tentu"
"Berjanjilah !"
"Baik ! AKu berjanji !"
Rapunzel melirik ke suatu tempat.
Rapunzel mengambil tongkat jack. lalu dia meletakkannya di lantai. Rapunzel melepaskan ikatan rambutnya pada kursi itu yg otomatis membuat jack bisa keluar. dengan cepat Jack langsung mengambil tongkatnya dan terbang tinggi.
"Hey ! kau sudah berjanji !"
Jack tertawa kecil.
"Aku tidak mempercayaimu lagi !" teriak Rapunzel dan berlari ke pojokan. ternyata dia menangis. Jack tidak tega melihatnya.
Jack mendekati Rapunzel. "Pirang, aku.."
Jack tertegun saat Rapunzel berjalan menembusnya. Rapunzel tidak memercayainya lagi.
Tak pernah terasa seperih ini sebelumnya.
To Be Continued
izin copas, buat ngoleksi cerita :)
BalasHapus