Minggu, 16 Maret 2014

Cold Body, Warm Love Episode 1: The Meeting

Prolog

Jack, aku tahu siapa yg mirip denganmu. bisik Pitch pelan

Jack mencari-cari sosok Pitch ditengah badai.


Jangan bohong Pitch ! teriak Jack lagi.

Oh ya, Meskipun dia manusia, dia terlahir dengan kekuatan yg hebat. Bisik Pitch di belakang Jack


 Pitch berpindah tempat lagi. dan menembakkan senjatanya kepada Jack.



AAAHhh !!!! jerit Jack kesakitan. dia menatap Pitch penuh kebencian.


Semua yg keluar dari mulutmu, bisik Jack. Adalah kebohongan.

Oh, tidak Jack. Dia lahir dengan kekuatan tersembunyi yg hebat, dia tinggal di ketakutan.sampai sekarang, dia menyembunyikannya. dan setiap dia berusaha menahannya, dia melukai dirinya sendiri. sampai sekarang, dia makin melemah, melemah, dan melemah. Sampai sekarang. Dia sekarat.

Anyway, dia ada di Kerajaan Arandelle

Pitch menghilang. tinggalah Jack Frost yg bingung harus berbuat apa. dia turun ke hutan. berbaring di tanah yg langsung membeku ketika menyentuh badannya. berbaring sambil memejamkan matanya.



baginya, begini adalah semacam meditasi.

Aku bisa bertemu orang yg mengerti aku, yg sama denganku. tapi jika Pitch bohong ? itu kemungkinan besar adalah sebuah jebakan. tapi.. Tidak, jika itu adalah jebakan, aku akan tahu. Pitch bilang ornag yg sama sepertiku. apa yg ada di aku yg tidak ada di orang lain ?
Aku bisa mengendalikan es. kemungkinan besar orang yg dimaksud Pitch seperti aku juga, Bisa mengendalikan es. jika begitu, tidaklah sulit mencari orang yg bisa mengendalikan es di kerajaan yg kecil seperti Arandelle. Yosh, akan kucari.

jack bangkit. dan terbang menuju kerajaan Arandelle

Yihaaaa !!! seru Jack memecah keheningan.


Dan dari situlah kisahnya dimulai.

***

Jack mencari cari. dia terbang dari jendela ke jendela. tidak ada tanda tanda orang yg dimaksud oleh Pitch. Dia sudah hampir menyerah. Karna cuaca Arandelle yg hangat melemahkannya. dia terbang ke Istana Arandelle. hanya untuk cuci mata sehabis pencarian yg melelahkan.

Saat itu lah dia melihatnya.

Seorang anak perempuan dengan rambut disanggul bersandar di pintu. dengan warna biru mengeliinginya dan salju beterbangan. Jack mengintip di jendela.





Dia memasuki ruangan itu. dan dia menoleh bangkit.

S..Siapa kau ? tanya gadis itu ketakutan.

Jack Frost. Aku temanmu, aku tahu rahasia mu, dan tidak apa apa, karna aku bisa melakukannya juga. Siapa Namamu ?

A..aku Elsa.

Ayo keluar, kita akan jalan jalan. bisik Jack


Aku Tidak Bisa Jack, Aku Takut.




Jack tersenyum. Tidak apa, Aku juga.

Jack mengulurkan tangannya. Ayo.

Elsa dengan ragu ragu menerimanya. dan jack langsung terbang membawa Elsa pergi. Jack menukik dengan cepat. Elsa tersentak dan melingkarkan lengannya pada leher jack untuk berpegangan. Jack membantunya dengan memegangi punggungnya.

Jack, Aku rasa aku bisa sendiri. Ujar Elsa ragu

Hah ? kau tak bisa terbang, Elsa.

Aku tahu. tapi aku bisa mengendalikan es.

yeah, Benar. Jack menurunkan elsa. dan Elsa langsung meluncur dengan es yg dibuatnya. Jack terbang menyusulnya.

Asyik, Kan ?



Ya, aku tak pernah se-senang ini. kata Elsa senang.

mereka berhenti di sebuah tanah lapang. kedinginan langsung menjalar di tanah yg mereka pijak. dan perlahan membeku. Elsa menatap tanah itu. dan dia bingung, dia menangis. Jack langsung bingung dan menghibur Elsa.

Ada apa Elsa ?

semua ini salahku.. aku terlalu bersemangat sehingga kekuatanku semakin kuat dan membekukan semua. isak Elsa.

Jack tersenyum. Tidak apa apa elsa, Kita berdua adalah Kedinginan. jadi wajar saja jika tanahnya membeku. Ayo, Kuantar kau.

Jack terbang membawa Elsa kembali ke Istana Arandelle. dari Jendela, Elsa perlahan masuk kembali ke kamarnya yg dingin dan semakin dingin ketika dia masuk. jack tersenyum. Bye, Princess. Besok aku akan kembali lagi. bisik Jack. lalu Jack terbang pergi. Ada sedikit rasa kecewa dihati Elsa saat mengetahui bahwa orang pertama yg bisa membuatnya senang sudah pergi.

***
Elsa menatap keluar jendelanya. gelisah menanti Jack. sampai akhirnya Jack terbang meluncur sambil mengulurkan tangannya. bibirnya tersenyum.

Elsa tersenyum juga. di menerima uluran tangan Jack.

To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar